UlasBuku #01. Mengenal Diri Lebih Dalam dengan Buku “I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki”

Identitas buku

Judul : I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki

Penulis : Baek Se Hee (Asal Korea)

Tahun Terbit : 2019

Jumlah halaman : 232

Penerbit : Penerbit Haru

!!! Trigger warning : mengandung spoiler !!!

Buku ini menceritakan kisah seorang wanita yang mengalami depresi ringan yang berkepanjangan (distimia) dan mencoba menyembuhkan depresi yang dialami tersebut dengan berobat dan berkonsultasi dengan psikiater. Penulisan dalam buku ini cukup menarik karena ditulis dalam bentuk dialog antara seorang wanita yang mengalami depresi yang dilambangkan dengan A (Aku) dan Psikiaternya yang dilambangkan dengan P. Penulisan seperti ini membuat saya lebih dapat merasakan keadaan wanita tersebut dan juga merasa sedang mengobrol dengan psikiater sungguhan. Banyak istilah dalam dunia psikiatri yang digunakan, namun dapat dijelaskan dengan bahasa yang mudah diterima untuk kalangan awam. Selain itu, meskipun buku ini merupakan terjemahan dari Bahasa Korea, bahasa terjemahan yang digunakan tergolong cukup mudah untuk dicerna. Buku ini rasanya seperti pedoman bagi orang-orang yang sedang melalui banyak kebingungan dan rasa tidak aman (insecurities) yang datang dari diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan sekitar yang dapat menjadi pemicu depresi.

Ada beberapa bagian dalam buku ini yang membuat saya menangis, salah satunya yaitu bagian tentang mengenal diri sendiri. Pertanyaan yang diajukan oleh sang psikiater dalam bagian itu yang membuat saya ikut mempertanyakan hal tersebut pada diri saya sendiri adalah : “Apakah aku benar-benar mengenal diriku sendiri? Ataukah aku hanya melihat sosok diriku sesuai dengan apa yang ingin kulihat saja?” (halaman 108). Pertanyaan itu rasanya terlalu berat untuk saya jawab dan membuat saya sedih karena saya belum mengenal diri saya sendiri dengan lebih dalam.

Selain pertanyaan-pertanyaan tersebut, ada juga pertanyaan lainnya terkait keresahan dan kebingungan dari seseorang yang sedang mengalami depresi yang dapat pula ditanyakan kepada diri kita masing-masing saat membacanya. Pertanyaan-pertanyaan yang ada tentu disertai jawaban dari sisi psikiater yang dapat membuat pembaca merenungi kembali hal yang dialami oleh wanita yang mengalami depresi tersebut. Secara keseluruhan, buku ini dapat menjadi salah satu bacaan yang dapat membantu kita sebagai pembaca untuk lebih menyadari hal apa yang sebenarnya diri kita butuhkan untuk mencapai keadaan diri yang lebih stabil sehingga dapat terhindar dari depresi, meskipun tentunya keadaan setiap orang berbeda-beda.