Mengenal SDGs Lebih Dalam

Dessanite43
3 min readFeb 26, 2023

--

Sustainable Development Goals, yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), atau yang sekarang lebih akrab disebut dengan SDGs, ialah suatu agenda yang disepakati oleh negara-negara dunia untuk menciptakan kehidupan dunia yang lebih baik dan terstruktur secara merata. Pada tanggal 25 September 2015, para pemimpin negara dunia, termasuk Indonesia yang saat itu diwakili oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, secara resmi mengesahkan agenda SDGs tersebut pada forum internasional yang bertempat di markas PBB. Agenda pembangunan secara global ini berlaku untuk periode 15 tahun ke depan sehingga diharapkan pada tahun 2030 negara-negara di dunia sudah mempunyai tatanan kehidupan yang lebih baik secara keseluruhan. Sampai tahap ini, dapat terlihat bahwa negara-negara di dunia sudah semakin sadar untuk berusaha menciptakan suatu tatanan dan keberlangsungan hidup yang lebih baik secara merata di seluruh dunia, tidak hanya di negara-negara maju saja. Dengan demikian, keberadaan SDGs ini diharapkan dapat menghilangkan stigma “Yang kaya akan semakin kaya, yang miskin akan semakin miskin”, melalui proses kerja sama dan saling membantu antarnegara.

Terdapat 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang disepakati dalam SDGs. Tujuan yang disepakati tersebut ternyata tak hanya berkutat pada bidang ekonomi seperti penghapusan kemiskinan dan penyediaan pekerjaan yang layak saja, tetapi juga merambat ke bidang sosial dan lingkungan. Tujuan di bidang sosial antara lain tercapainya kesetaraan gender, terciptanya perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat, serta terbentuknya suatu sistem pendidikan dan kesehatan yang berkualitas. Adapun tujuan di bidang lingkungan antara lain penanganan perubahan iklim, pelestarian ekosistem laut dan darat, serta penyediaan akses air bersih dan sanitasi yang memadai.

Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Aksi SDGs Nasional (https://sdgs.bappenas.go.id/)

Indonesia sendiri telah memasukkan agenda SDGs ke dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan dianggarkan dalam RAPBN serta RAPBD. Langkah ini tentu dapat menyelaraskan poin yang terkandung dalam SDGs dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sehingga dapat berjalan secara beriringan. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) selaku Koordinator Pelaksanaan SDGs Nasional juga secara khusus membentuk suatu pedoman untuk menyusun rencana aksi bagi para pengambil kebijakan, baik di tingkat daerah maupun nasional. Pedoman ini diharapkan mampu menjadi alat ukur untuk mengetahui sejauh mana aksi yang dilaksanakan untuk mencapai keberhasilan aksi SDGS secara nasional.

Jangka waktu 15 tahun untuk menyukseskan SDGs bukanlah perkara yang mudah meskipun di Indonesia sendiri telah dibentuk suatu pedoman seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain karena perbedaan sistem dan tingkat kesejahteraan di masing-masing negara, hal ini menjadi lebih rumit karena sudah mulai mengarah kepada partisipasi aktif dari seluruh komponen yang ada di setiap negara untuk turut melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai SDGs. Seluruh pihak memiliki andil dan tanggung jawab dalam mewujudkan agenda besar ini, tak hanya lembaga-lembaga negara atau institusi yang secara aktif bekerja sama dan berkoordinasi satu sama lain, namun juga masyarakat secara umum.

Lantas bagaimana partisipasi aktif kita sebagai mahasiswa dalam menyukseskan agenda SDGs ini? Mahasiswa sebagai generasi penerus suatu bangsa sudah seharusnya menyadari peran penting yang dimiliki untuk bertindak secara nyata dalam agenda SDGs. Kita sebagai mahasiswa harus sadar bahwa kitalah agen perubahan yang diharapkan dapat memberi pengaruh positif serta menggerakkan dan menyadarkan sekitar tentang pentingnya SDGs sebagai tujuan global saat ini. Kita tak harus memikirkan aksi yang besar dan ‘wah’ terlebih dahulu, namun kita dapat memulainya melalui aksi sederhana. Betul sekali! Kita harus memulai aksi dari diri sendiri seperti dapat berpikir kritis dan menyuarakan pendapat, belajar dan ahli dalam bidang masing-masing, serta meningkatkan rasa peduli kepada sesama, sehingga kita akan menjadi lebih mudah dalam menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk berkontribusi langsung di dalam masyarakat.

referensi:

--

--